Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Tentang Asma' dan Shifat-Shifat Allah Secara Tafshil / Rinci
Madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah madzhab kaum salaf Rahimahumullah  Ta'ala. Mereka beriman kepada apa saja yang disampaikan oleh Allah mengenai  diri-Nya di dalam kitab-Nya dan oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam  dengan keimanan yang bersih dari tahrif dan ta'thil serta dari takyif dan  tamtsil. Mereka menyatukan pembicaraan mengenai sifat-sifat Allah dengan  pembicaraan mengenai Dzat-Nya, dalam satu bab. Pendapat mereka mengenai  sifat-sifat Allah sama dengan pendapat mereka mengenai Dzat-Nya. 
Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Secara Ijma / Global Mengenai Shifat-Shifat Allah
Ahlus Sunnah wal Jama'ah menetapkan sifat-sifat Allah Ta'ala, tanpa ta'thil,  tamtsil, tahrif, dan takyif[1]. Mereka mempercayainya  sebagaimana tersebut dalam nash Al-Qur'an dan  Al-Hadits.
[1]. Tahrif
Tahrif secara bahasa berarti merubah dan mengganti. Menurut pengertian syar'i berarti: merubah lafazh Al-Asma'ul Husna dan Sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi, atau makna-maknanya. Tahrif ini dibagi menjadi dua:
 
Pertama:
Tahrif dengan cara menambah, mengurangi, atau merubah bentuk lafazh. Contohnya adalah ucapan kaum Jahmiyah, dan orang-orang yang mengikuti pemahaman mereka,
[1]. Tahrif
Tahrif secara bahasa berarti merubah dan mengganti. Menurut pengertian syar'i berarti: merubah lafazh Al-Asma'ul Husna dan Sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi, atau makna-maknanya. Tahrif ini dibagi menjadi dua:
Pertama:
Tahrif dengan cara menambah, mengurangi, atau merubah bentuk lafazh. Contohnya adalah ucapan kaum Jahmiyah, dan orang-orang yang mengikuti pemahaman mereka,
Metode Ahlussunnah Wa Jama'ah Dalam Meniadakan dan Menetapkan Asma' dan Shifat Bagi Allah
Ahlus Sunnah wal Jama'ah menetapkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk  diri-Nya secara tafshil, dengan landasan firman Allah :
وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
"Artinya : Dan Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat." [Asy-Syura :  11]
Karena itu, semua nama dan sifat yang telah ditetapkan oleh Allah bagi diri-Nya atau oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, mereka tetapkan untuk Allah, sesuai dengan keagungan sifat-Nya. Sebaliknya, Ahlus Sunnah wal Jama'ah menafikan apa yang telah dinafikan oleh Allah dari diri-Nya, atau oleh rasul-Nya,
Karena itu, semua nama dan sifat yang telah ditetapkan oleh Allah bagi diri-Nya atau oleh Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, mereka tetapkan untuk Allah, sesuai dengan keagungan sifat-Nya. Sebaliknya, Ahlus Sunnah wal Jama'ah menafikan apa yang telah dinafikan oleh Allah dari diri-Nya, atau oleh rasul-Nya,
Sudah Siapkah Kita Bila Ajal Tiba ? (1)
Ada cerita mengenai orang-orang  terdahulu, seseorang diantara mereka bertanya, "Maukah engkau mati  sekarang?" Temannya menjawab, "Tentu tidak." Lalu ditanyakan lagi  kepadanya, "Kenapa?" Jawabnya, "Saya belum bertaubat dan berbuat  kebajikan." Selanjutnya dikatakan kepada orang itu, "Kerjakanlah  sekarang!" Ia menjawab, "Nanti saya akan lakukan." Demikianlah ia selalu  berkata, "Nanti dan nanti," Sehingga akhirnya ia meninggal dunia tanpa  sempat bertaubat dan melakukan perbuatan baik. Saya yakin engkau tidak  mau berakhir seperti ini. Jadi, 
"Lakukanlah bagi dirimu taubat dengan penuh pengharapan
Sebelum kematian dan sebelum dikuncinya lisan
Cepatlah bertaubat sebelum jiwa ditutup
Taubat itu simpanan bagi pelaku kebaikan."
Ingatlah  wahai saudaraku, keadaanmu di saat engkau merasakan pedihnya sakaratul  maut, yang pada saat menghadapinya demi Allah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai makhluk yang paling dicintai Allah bersabda, "Tiada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Allah sesungguhnya dalam kematian itu terdapat rasa kesakitan." [HR. Bukhari]
Bayangkan wahai saudaraku,  engkau berada di hadapan kematian ini. Malaikat maut tepat berada di  atas kepalamu. Nafasmu tersengal, hatimu bergetar, nyawamu meregang,  mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, lehermu berkeringat, matamu  terbelalak, pintu taubat telah tertutup untukmu, dahimu berkeringat, di  sekitarmu penuh dengan tangisan dan suara rintihan, sedang kau dalam  kesedihan yang mendalam, tiada yang dapat menyelamatkan dan  menghindarkanmu darinya. Engkau saksikan peristiwa mengerikan itu  setelah sebelumnya kenikmatan  dan kesenangan yang kau rasakan. Telah  datang kepadamu ketentuan Allah, lalu nyawamu diangkat kelangit.  Kebahagian atau kesengsaraankah yang akan kau dapat? Jawaban atas  pertanyaan itu mari kita lihat di surat Al Waqi'ah ayat 82-96.
Suatu ketika Khalifah Harun Al  Rasyid memenuhi majlisnya dengan berbagai makanan dan perhiasan, lalu  beliau menghadirkan Abu Al Atahiyah (Penyair ternama di masanya) dan  berkata kepadanya, "Ungkapkan pada kami kenikmatan dunia yang telah kami peroleh." Ia menjawab, "Hiduplah dengan sesuka hatimu dalam naungan istana yang tinggi." Al Rasyid berkata, "Bagus, lalu apalagi?" Ia menjawab, "Kenikmatan menjadikan berlari dihadapan pergantian siang dan malam." Al Rasyid berkata, "Bagus. Lalu apa selanjutnya?"  Ia menjawab, 
"Jika nyawamu telah meregang
di hadapan hati yang bergetar,
saat itu kamu akan tahu dengan pasti
bahwa selama ini kamu terpedaya." 
Lalu menangislah Khalifah Harun  Al Rasyid. Salah seorangpejabatnya berkata kepada Abu Al Atahiyah,  "Engkau dipanggilke sini oleh Amirul Mukminin untuk menghibur hatinya,  akan tetapi engkau menjadikannya sedih." Harun Al Rasyid berkata,  "Biarkanlah ia, sesungghnya ia melihat kita dalam kebutaan, dan ia tidak  ingin kita semua buta."
Benar  wahai saudaraku, cukuplah kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian  menjadikan hati bersedih, menjadikan mata menangis, perpisahan dengan  orang-orang tercinta penghilang segala kanikmatan, pemutus segala  cita-cita.
Suatu hari Hasan Al  Bashri ditanya, "Apa yang kami lakukan? Kami senantiasa mempergauli kaum  yang menakut-nakuti kami, hingga hati kami selalu khawatir?" Ia  menjawab, "Demi Allah, jika engkau berkawan dengan kaum yang selalu  menakut-nakutimu hingga engkau merasa aman jauh lebih baik  daripadamempersgauli kaum yang selalu menentramkanmu, hingga engkau  merasa takut."
Renungan kita kali ini mengenai  ayat yang agung yang kadang menjadikan orang yang yang membacanya  menjadi tergidik ketakutan. Namun baransiapa mempersiapkan diri  untuknya, Insya Allah ia akan selamat. Yaitu sebuah ayat, yang  seandainya diturunkan kepada gunung, niscaya gunung tersebut akan  bergetar. Sebuah ayat yang setiap kali terdengar, telinga segera  menyimaknya. Sebuah ayat yang setiap kali dibaca, mata menjadi  berkaca-kaca. Setiap kali dicerna, hati akan menjadi takut.
Sebuah ayat, yang setiap kali  dipahami oleh orang yang lalai membuatnya bertaubat. Seyiap kali  diperhatikan oleh orang yang berpaling menjadikannya segera kembali  kepada Allah dan meminta ampunanNya.
Sebuah ayat yang menceritakan  tentang perjalanan, kepergian, sebuah perjalanan yang berat. Ayat  tersebut adalah firman Allah 'Aza wa Jalla, 
كُلُّ  نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ  يَوْمَ  الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ  فَقَدْ  فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Tiap-tiap  yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat  saja;ah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan  dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan  dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."[Ali Imran: 185]
Memang  wahai saudaraku...! perjalanann ini adalah menuju akhirat. Suatu  perjalanan yang kita memohon kepada Allah agar tujuan akhirnya adalah  surga, bukan neraka.
Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." [Muttafaq 'Alaih]
Maksudnya  jika kita mengetahui hakikat kematian dan kedahsyatannya, alam kubur dan  kegelapannya, hari kiamat dan segala kesedihannya, Shirath  (titian) dan segala rintangannya, kemudian jika kita memperhatikan surga  dan segala kenikmatannya, neraka dan kobaran apinya, niscaya keadaan  kita akan segera berubah. Akan tetapi terkadang  kita lupa atau  pura-pura lupa dengan perjalanan tersebut dan malah memilih dunia ini  yang nilainya di sisi Allah tidak lebih dari sehelai sayap Nyamuk.
Wahai  orang-orang yang tertipu oleh dunianya, wahai orang yang berpaling dari  Allah, wahai orang yang lengah dari ketaatan pada Rabbnya, wahai  orang-orang yang setiap kali dinasehati hawa nafsunya menolak nasehat  ini, wahai orang-orang yang dilalaikan oleh nafsunya, dan tertipu oleh  angan-angan panjangnya.
Pernahkah  engkau memikirkan saat-saat kematian sedangkan engkau tetap dalam  keadaanmu semula? Tahukah kamu apa yang akan terjadi pada dirimu di saat  kematianmu?
Tentu saat itu engkau akan mengucapkan Laa ilaaha illallah, tiada  sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Allah. Tidak mungkin wahai  saudaraku, jika engkau masih tetap lalai dan berpaling dari kebenaran  hingga tiba saat-saat kematianmu. tentu engkau tidak akan mampu  mengucapkannya, bahkan kamu akan berharap untuk dihidupkan kembali.  (lihat Al Mu'minun: 99-100).
Kilas Balik Pencetus Takfir
Oleh : Ustadz Abu Abdirrahman bin Thoyyib
Berbicara mengenai terorisme dan pengeboman yang terjadi  akhir-akhir ini di berbagai negara, khususnya Indonesia dan Saudi  Arabia, tidak terlepas dari pembahasan masalah takfir/pengkafiran.  Tidaklah mereka yang berani dan nekad serta tega membunuh kaum muslimin,  entah dengan bom bunuh diri atau bom waktu dan yang lainnya, melainkan  telah mengakar dalam hatinya pemikiran takfir. Mereka menganggap bahwa  kaum muslimin sekarang ini tidak ada bedanya dengan orang-orang kafir  (Yahudi maupun Nashara). Maka dari itu mereka menghalalkan darah, harta  dan kehormatan kaum muslimin.
Sejarah telah membuktikan akan hal ini. Tidaklah orang-orang Khowarij[1] menghalalkan darah Ali dan para sahabat yang lain rodhiyallohu ‘anhum,  melainkan dilatarbelakangi oleh keyakinan mereka, bahwa Ali dan para  sahabat itu telah kafir. Oleh karena itu simak dengan seksama hal-hal  berikut ini:
Surat Terbuka Untuk Yahudi dan Juga Kaum Muslimin
Ditulis oleh Syaikh Rabi Ibnu Hadi al Madkhali Hafizhahullah
Kepada umat yang hina dan rendah, yang Allah telah mencampakkan atas mereka kerendahan dan kehinaan disebabkan kekufuran mereka dan pembunuhan terhadap nabi-nabi mereka:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, 
Manfaat dan Keutamaan Mengikuti Manhaj (Metode Pemahaman) Salaf
 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعد
 Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim Al Buthoni
     Manhaj salaf  adalah satu-satunya manhaj yang diakui kebenarannya oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, karena manhaj ini mengajarkan pemahaman dan pengamalan islam secara lengkap dan menyeluruh, dengan tetap menitikberatkan kepada masalah tauhid dan pokok-pokok keimanan sesuai dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Allah berfirman: 
{وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}
Problematika Remaja dan Solusinya
  بسم الله الرحمن الرحيم
PROBLEMATIKA REMAJA DAN SOLUSINYA
Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim Al Buthoni 
     Problematika remaja di jaman modern ini termasuk masalah terpenting yang dihadapi semua masyarakat di dunia, baik masyarakat muslim maupun non muslim. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwa mereka, yang sering menyebabkan mereka mengalami keguncangan dalam hidup dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut. 
WASPADA: Ajaran KOS (Kristen Ortodok Syiria) & Jangan Tertipu Dengan Pakaian, Cara Beribadah, Simbol-Simbol, Yang Mirip Dengan ISLAM
KOS  (  Kristen Ortodoks Syiria )  merupakan salah satu sekte aliran kristen  yang  ajarannya sangat persis  dengan Islam dari cara berpakaiannya yang   memakai peci/kopiah, baju  koko, sajadah dan juga jilbab.  Terlebih lagi   dalam cara beribadahnya,
PAKET UMROH HIDAYAH PEKALONGAN 2011 (Umroh Bersama Asatidzah Ahlussunnah)
Bagi  kaum muslimin yang berdomisili di Pekalongan dan sekitarnya dan  berkeinginan untuk menunaikan Umroh sesuai sunnah bersama Asatidzah  Ahlussunnah (Ustadz DR. Muhammad Nur Ihsan, Ustadz Abdulloh Taslim, Lc. MA., Ustadz Abu Hudzaifah, dll), silakan Hubungi 081914118000
Hanya 14 jutaan, berangkat 8 Juli 2011.
Kajian Rutin Daerah Peni, Boyolali
Wahai Saudaraku... Marilah duduk sejenak bersama kami untuk menambah keimanan!
Khusus Putra
Kajian Rutin
Membahas Persoalan Aqidah Islam dalam :
"KITAB TAUHID"
Karya Syaikh Muhammad At Tamimi Rahimahullah
Bersama : Al Ustadz Rosyad, Lc. (Alumnus LIPIA Jakarta)
Waktu : Insya Allah setiap hari Ahad Ba'da Maghrib
Tempat : Masjid Al Falah Peni
CP : 081 225 032 537
Penyelenggara : Takmir Masjid AL Falah Peni
Khusus Putra
Kajian Rutin
Membahas Persoalan Aqidah Islam dalam :
"KITAB TAUHID"
Karya Syaikh Muhammad At Tamimi Rahimahullah
Bersama : Al Ustadz Rosyad, Lc. (Alumnus LIPIA Jakarta)
Waktu : Insya Allah setiap hari Ahad Ba'da Maghrib
Tempat : Masjid Al Falah Peni
CP : 081 225 032 537
Penyelenggara : Takmir Masjid AL Falah Peni
Apa Itu Wahabi?
Dakwah salafiyyah yang berusaha mengajak umat ini kepada tauhid dan sunnah dicap sebagai Wahhabiyah. Julukan seperti ini diberikan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan dakwah kepada tauhidullah dan sunnah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya dengan maksud untuk menjauhkan umat darinya.
Selubung Makar di Balik Julukan Wahhabi
Di negeri kita bahkan hampir di seluruh dunia Islam, ada sebuah fenomena‘timpang’ dan penilaian ‘miring’ terhadap dakwah tauhid yang dilakukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi An-Najdi rahimahullahu[1]. Julukan Wahhabi pun dimunculkan, tak lain tujuannya adalah untuk menjauhkan umat darinya. Dari manakah julukan itu? Siapa pelopornya? Dan apa rahasia di balik itu semua …?
Para pembaca, dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan dakwah pembaharuan terhadap agama umat manusia. Pembaharuan, dari syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju As-Sunnah. Demikianlah misi para pembaharu sejati dari masa ke masa, yang menapak titian jalan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya. Fenomena ini membuat gelisah musuh-musuh Islam, sehingga berbagai macam cara pun ditempuh demi hancurnya dakwah tauhid yang diemban Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. Musuh-musuh tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kajian Ilmiyyah [Masjid UBK, Kartasura, 13 Maret 2011]
Klik gambar untuk memperbesar
Hadir dan Ikutilah....!!!
Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'ah
Dengan Tema :
"Pentingnya Menuntut Ilmu (Kedudukan dan Kemuliaannya)"
Gratis Untuk UMUM MUSLIM DAN MUSLIMAH
Pembicara : Al Ustadz Arifin Ridin, Lc (Alumnus Universitas Islam Madinah)
Insya Allah Ahad 13 Maret 2011
Waktu : 08.30 - Selesai
Tempat : Masjid Umar bin Khaththab, Ngabeyan, Kartasura (Samping Rumah Sakit Karima Utama/ RSKU)
Hadir dan Ikutilah....!!!
Kajian Ilmiyyah Ahlussunnah wal Jama'ah
Dengan Tema :
"Pentingnya Menuntut Ilmu (Kedudukan dan Kemuliaannya)"
Gratis Untuk UMUM MUSLIM DAN MUSLIMAH
Pembicara : Al Ustadz Arifin Ridin, Lc (Alumnus Universitas Islam Madinah)
Insya Allah Ahad 13 Maret 2011
Waktu : 08.30 - Selesai
Tempat : Masjid Umar bin Khaththab, Ngabeyan, Kartasura (Samping Rumah Sakit Karima Utama/ RSKU)
Dibuka Kelas Bahasa Arab untuk pemula
Telah dibuka kelas bahasa Arab untuk pemula
Untuk Putra (Umum)
Terbuka untuk 15 pendaftar (peserta)
Materi : Kitab Mukhtashor 'Ilmish Shorfi wan Nahwi (Karya Ustadz Abu 'Izzi - Madrasah Imam Ahmad bin Hanbal Semarang)
Hari : setiap Senin dan Jum'at
Waktu : Ba'da Isya' - Selesai
Tempat : Masjid Baitus Salam SMEA Cokroaminoto, Jebres
Pengampu : Akh Abu Said
CP : 083 865 238 761 ( Bagus Anggi )
Biaya :
- Rp. 50.000,00 Untuk membeli Kitab
- Untuk seterusnya tidak dipungut biaya alias gratis....
Untuk Putra (Umum)
Terbuka untuk 15 pendaftar (peserta)
Materi : Kitab Mukhtashor 'Ilmish Shorfi wan Nahwi (Karya Ustadz Abu 'Izzi - Madrasah Imam Ahmad bin Hanbal Semarang)
Hari : setiap Senin dan Jum'at
Waktu : Ba'da Isya' - Selesai
Tempat : Masjid Baitus Salam SMEA Cokroaminoto, Jebres
Pengampu : Akh Abu Said
CP : 083 865 238 761 ( Bagus Anggi )
Biaya :
- Rp. 50.000,00 Untuk membeli Kitab
- Untuk seterusnya tidak dipungut biaya alias gratis....
Kajian Islam Ilmiah 3 Hari [Masjid Jajar Solo, 17-19 Maret 2011]
klik gambar untuk melihatnya
Hadirilah Kajian Islam Ilmiyyah 3 Hari Bersama 2 Ustadz Ahlussunnah
# Pembicara 1 :
Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad As Sunusi (Pengasuh Ponpes As Sunnah Makasar)
- Materi :
1. Tata Cara Sholat (Kitab Bulughul Maram, Karya Imam Ibnu Hajar Al Asqalani)
2. Allah Turun Ke Langit Dunia di Akhir Malam (Kitab Asy Syari'ah, Karya Imam Al Ajurri)
Hadirilah Kajian Islam Ilmiyyah 3 Hari Bersama 2 Ustadz Ahlussunnah
# Pembicara 1 :
Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad As Sunusi (Pengasuh Ponpes As Sunnah Makasar)
- Materi :
1. Tata Cara Sholat (Kitab Bulughul Maram, Karya Imam Ibnu Hajar Al Asqalani)
2. Allah Turun Ke Langit Dunia di Akhir Malam (Kitab Asy Syari'ah, Karya Imam Al Ajurri)




















 
 



