This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Malam Dan Siang Hanyalah Sebuah Perjalanan

Oleh : Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim


Saudaraku semuslim…
Malam dan siang hanyalah sebuah perjalanan yang selalu dilalui oleh setiap insan, dia melewatinya selangkah demi selangkah sehingga sampai pada akhir sebuah perjalanan. Jika Anda bisa mempersembahkan sebuah perbekalan pada setiap langkah tersebut, maka lakukanlah, karena tidak lama lagi perjalanan ini akan berakhir, bahkan dia berlari dengan lebih cepat dari yang engkau bayangkan. Maka bekalilah dirimu dalam perjalanan ini dan lakukanlah kewajibanmu, seakan-akan engkau sedang ada dalam perjalanan yang banyak mengandung bahaya para perampok.

Seorang Salaf menulis surat kepada saudaranya (yang isinya), “Wahai saudaraku, engkau berkhayal bahwa engkau selamanya berada di dunia, akan tetapi sebenarnya engkau ada dalam sebuah perjalanan. Engkau digiring dengan cepat, kematian datang menghadangmu, sedangkan dunia telah menggulung tikarnya di belakangmu, umurmu yang telah berlalu sama sekali tidak akan kembali.”[Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam, hal. 381]

Akhir Kesudahan Ahlul Bid'ah

Oleh : Syaikh Muhammad Musa Alu An-Nasr



Abu Musa Al As’ari Radhiyallahu 'anhu memasuki masjid Kufah, lalu didapatinya di masjid tersebut terdapat sejumlah orang membentuk halaqah-halaqah (duduk berkeliling). Pada setiap halaqah terdapat seorang Syaikh, dan didepan mereka ada tumpukan kerikil, lalu Syaikh tersebut menyuruh mereka (yang duduk di halaqah) : “Bertasbihlah (ucapkan subhanallah) seratus kali!”, lalu mereka pun bertasbih (menghitung) dengan kerikil tersebut. Lalu Syaikh itu berkata kepada mereka lagi : “Bertahmidlah (ucapkan alhamdulillah) seratus kali!” dan demikianlah seterusnya …

Maka Abu Musa Radhiyallahu 'anhu mengingkari hal itu dalam hatinya dan ia tidak mengingkari dengan lisannya. Hanya saja ia bersegera pergi dengan berlari kecil menuju rumah Abdullah bin Mas’ud, lalu iapun mengucapkan salam kepada Abdullah bin Mas’ud, dan Abdullah bin mas’ud pun membalas salamnya. Berkatalah Abu Musa kepada Abu Mas’ud : “Wahai Abu Abdurrahman, sungguh baru saja saya memasuki masjid, lalu aku melihat sesuatu yang aku mengingkarinya, demi Allah tidaklah saya melihat melainkan kebaikan. Lalu Abu Musa menceritakan keadaan halaqah dzikir tersebut.

Harapan Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhaly


Oleh : Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhaly


Pertanyaan.
Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhaly ditanya : "Berkaitan dengan pengikut ahli bid'ah, apakah pada mereka berlaku boikot (tahdzir) ?"

Jawaban.
Satu hal yang berlaku untuk mereka sebenarnya adalah mengajari mereka, ikhwah, jangan terburu-buru, ajari mereka, dan jelaskan kepada mereka, sebenarnya banyak diantara mereka yang menginginkan kebaikan, bahkan kaum sufi sekalipun, Demi Allah jika ada usaha kuat dari salafiyyin dalam berdakwah, kamu akan melihat mereka akan mengikuti salafiyyah baik berkelompok ataupun perorangan dengan demikian, jangan menjadikan prinsipmu hanya untuk mentahdzir...tahdzir..... tahdzir, sehingga pondasi (dakwah) mu hanyalah tahdzir !, pondasi yang sebenarnya adalah mengajak dan mengajarkan kaum ini kedalam kebenaran, persoalan tahdzir ini kadangkala telah disalah fahami, jika kamu mentahdzir semua orang, lantas siapakah yang akan mengikuti sunnah ?..

Tahdzir yang demikian sesungguhnya berlaku di zaman Imam Ahmad, ketika ummat ini penuh dengan salafiyyin, sehingga ketika Imam Ahmad berkata " demikian dan demikian" adalah ahlu bid'ah, pasti luruh lah setiap ahlu bid'ah. Namun sekarang salafiyyah bagaikan rambut putih pada lembu yang hitam. Pondasi yang paling utama untukmu ialah membimbing ummat manusia, menyelamatkan mereka dari kesesatan, berlemah lembut kepada manusia, Jika Allah berkehendak, jamaah salafiyyah akan terus bertambah, dan kalian akan dimenangkan diatas semua ummat ini.