This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jadwal Kajian Rutin Masjid Umar Bin Khoththob (UBK) Kartasura


Info Kajian Rutin Masjid Umar Bin Khoththob Kartasura (Samping Rumah Sakit Khusus Bedah Karima Utama Surakarta)
Senin :
1.       Ba’da Maghrib – Selesai : “Tahsin”, Pemateri : Ustadz Nanang
2.       20.00 WIB – Selesai : “Mukhtashor ‘Ilmish Shorfi wan Nahwi”(LBA Surakarta Kelas kedua), Pemateri : Ustadz Abu Abdirrahman
3.       20.00 WIB – Selesai : “Mukhtarot”, Pemateri : Ustadz Abu Azhar

Cerita Fiksi dan Sandiwara Islami

Oleh : Syaikh DR. Sholih Bin Fawzan Bin Abdullah Al-Fawzan -Rahimahullah-

 Akhir-akhir ini masyarakat muslim Indonesia disuguhi dengan menjamurnya berpuluh-puluh bahkn beratus-ratus buku berisi cerita fiksi, cerpen, atau novel berlabel "Islam". Buku buku tersebut kini memadati rk-rak di berbgai toko buku, dijual secara bebas, dikemas dengan cover yang menarik dan fantastis, dn dikonsumsi berbagai kalangan. Baik tua maupun muda, remaja hingga dewasa. Fenomena ini diiringi dengan hadirnya film-film dan sandiwara islami. baik yang diangkat dari buku-buku tersebut, ataupun cerita film rekaan sang sutradara. Pertanyaan demi pertanyaan mengemuka, bagaimana sebenarnya Islam memandang hal ini? Berikut penjelasan Syaikh DR. Sholih Bin Fawzan Bin Abdullah Al Fawzan -Rahimahullah- tentang persoalan tersebut.

Kajian Islamiyyah "Meraih Surga Dengan Akhlaq Mulia" [Ahad, 31 Oktober 2010]

Hadirilah.........!!



Kajian Umum, Kajian Islamiyyah.....


Gratis untuk Umum Muslim dan Muslimah

TEMA : MERAIH SURGA DENGAN AKHLAK MULIA (SEBUAH JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN)

PEMATERI : UST. RAHMAT NUR HIDAYAT (STAF PENGAJAR PONPES IHYA ASSUNNAH TASIKMALAYA )

HARI/TGL : AHAD / 31 OKTOBER 2010

WAKTU : 08.00 – DZUHUR

Kajian Ilmiah "Beginilah Akhlaq Salaf" [Ahad, 21 November 2010]

Hadirilah...!!!

Kajian Ilmiah  
Untuk Umum Muslim dan Muslimah
Materi :

Beginilah Akhlaq Salaf

Pembicara : Al Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawy (Pimpinan Redaksi Majalah Al Furqon Gresik)

Insya Allah akan diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal : Ahad, 21 November 2010
Waktu : 08.30 WIB - Selesai
Tempat : Masjid Al Burhan, Jl. K.H. Ahmad Dahlan Soka, Salatiga (Terminal Lama) , Dekat SMK Muhammadiyah Salatiga.

Mengapa Harus Bermanhaj Salaf...???

Orang-orang yang hidup pada zaman Nabi adalah generasi terbaik dari umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adalah orang-orang yang paling paham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk. 

Manhaj Salaf, bila ditinjau dari sisi kalimat merupakan gabungan dari dua kata; manhaj dan salaf. Manhaj dalam bahasa Arab sama dengan minhaj, yang bermakna: Sebuah jalan yang terang lagi mudah. (Tafsir Ibnu Katsir 2/63, Al Mu’jamul Wasith 2/957). 

Sedangkan salaf, menurut etimologi bahasa Arab bermakna: Siapa saja yang telah mendahuluimu dari nenek moyang dan karib kerabat, yang mereka itu di atasmu dalam hal usia dan keutamaan. (Lisanul Arab, karya Ibnu Mandhur 7/234). Dan dalam terminologi syariat bermakna: Para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tabi’in (murid-murid shahabat) dan tabi’ut tabi’in (murid-murid tabi’in). (Lihat Manhajul Imam As Syafi’i fii Itsbatil ‘Aqidah, karya Asy Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al ‘Aqil, 1/55). 

Mengapa Kita Harus Menamai Diri Kita Salafy...???

Penulis : Syaikh Nashiruddin Al Albani -rahimahullah-
Mengapa kita memakai nama Salafy ? apakah penamaan itu bukan termasuk ajakan kepada hizbiyah atau thaifiyah (seruan untuk berfanatik kepada kelompok tertentu) ataukah merupakan kelompok baru dalam Islam? Sesungguhnya istilah Salaf sudah dikenal dalam bahasa Arab maupun dalam syariat Islam. Namun yang kita utamakan disini adalah pembahasan nama tersebut dari segi syariat.
Dalam hadits yang shahih disebutkan bahwa ketika Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam ditimpa penyakit yang menyebabkan kematiannya, beliau berkata kepada Fathimah Radhiallahu anha: “Bertakwalah kepada Allah (wahai Fathimah) dan bersabarlah. Dan aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu.”
Dan para ulama pun sangat sering menggunakan istilah salaf sehingga terlalu banyak untuk dihitung. Dan cukuplah salah satu contoh yang biasa mereka gunakan sebagai hujjah untuk memerangi bid’ah: “Segala kebaikan adalah dengan mengikuti jejak Salaf. Dan segala kejelekan ada pada bid’ahnya kaum khalaf. Tetapi ada sebagian orang yang mengaku ulama (ahlul ilmi) menolak penisbatan (penyandaran) diri kepada Salafi ini. Mereka menganggap penisbatan ini tidak ada asalnya sama sekali! Menurut mereka, seorang muslim tidak boleh mengucapkan : “Saya pengikut para Salafus Shalih dalam segala apa yang ada pada mereka baik dalam beraqidah, ibadah maupun berakhlak.”

Tiga Faidah Agung Menjaga Pandangan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Semoga sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, Nabi akhir zaman Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam.
Salah satu ajaran mulia dalam islam adalah menundukkan pandangan bahkan ia diperintahkan Allah ‘azza wa jalla kepada orang-orang yang beriman dari hamba-hambanya, dan ini menunjukkan mulianya apa yang diperintahkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ  
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman[1], “Hendaklah mereka menundukkan pandanganya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS : An Nuur [24] : 30).

Sedikit dan Sesuai Sunnah Lebih Baik Daripada Banyak Tetapi Bid'ah

Oleh : Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Al Halabi Al Atsary
Kata mutiara tersebut tidak hanya terucap dari seorang shahabat, dan diantara yang mengucapkannya ialah Abu Darda’ dan Abdullah bin Mas’ud –Radhiallahu anhuma- seperti yang disebutkan dalam Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah (nomor114 dan 115), Assunnah karya Ibnu Nashr (hal 27-28), Al Ibanah (I/320) karya Ibnu Baththah,dan lain-lain.

Juga terdapat riwayat dari Ubay bin Ka’ab Radhiallahu anhu seperti disebutkan dalam Al Hujjah fi Bayan Al Mahajjah (I/111) dengan redaksi:

Kajian Akbar Sehari Bagi Para Pencari Kebenaran (Sragen, 14 November 2010)

Hadirilah.... !!!

Kajian Akbar Sehari
Materi:
  • Bingkisan Istimewa Bagi Para Pencari Kebenaran
Pembicara: Ustadz Arifin Ridin, Lc. (Dari Yogyakarta/Lulusan Universitas Islam Madinah, KSA)
(Waktu: Pukul 08.00 s.d. 11.30 WIB)

Kajian Intensif Dua Hari Bersama Alumni Yaman [Sragen, 30-31 Oktober 2010]

Hadirilah !!!

Kajian Intensif Dua Hari Bersama Alumni Markaz Darul Hadits, Ma’rib, Yaman

Materi :

1. “Fiqh, Mengenal Madzab di dalam Islam
disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Kholil Mujahid -hafizhahullah-

2. “Pentingnya Tauhid dan Penyimpangannya
disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ya’la Hizbul Majid -hafizhahullah-

3. “Adab dan Mu’amalah Dalam Khilaf
disampaikan oleh Al-Ustadz Abul Abbas Imam Thobroni-hafizhahullah-

Makna Ikhlas


Ulama : Syaikh Ibnu Utsaimin

Pertanyaan:
Syaikh Ibnu Utsaimin -rohimahullah- pernah ditanyai tentang apa makna 'al-Ikhlas'? Dan, bila seorang hamba menginginkan melalui ibadah-nya sesuatu yang lain, apa hukumnya ?

Jawaban:
Ikhlas kepada Allah -subhanahu wa ta'ala- maknanya seseorang bermaksud melalui ibadahnya tersebut untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah -subhanahu wa ta'ala- dan mendapatkan keridhaanNya.

Bila seorang hamba menginginkan sesuatu yang lain melalui ibadahnya, maka di sini perlu dirinci lagi berdasarkan klasifikasi-klasifikasi berikut:

Pertama, dia memang ingin bertaqarrub kepada selain Allah di dalam ibadahnya ini dan mendapatkan pujian semua makhluk atas perbuatannya tersebut. Maka, ini menggugurkan amalan dan termasuk syirik.

Di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah -rodhiallahu'anhu- bahwasanya Nabi - sholallaahu alaihi wa sallam- bersabda, "Allah -subhanahu wa ta'ala- berfirman,

"Aku adalah Dzat Yang Paling tidak butuh kepada persekutuan para sekutu; barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersekutukanKu dengan sesuatu selainKu, maka Aku akan meninggalkannya beserta kesyirikan yang diperbuatnya." (Shahih Muslim, kitab az-Zuhud (2985).

Simaklah Kisah Menakjubkan Berikut...!!!

Yaitu kisah Abu 'Amar bin Hammas. Ia seorang yang banyak shaum, banyak qiyamullail, ahli ibadah dan sungguh-sungguh dalam taat kepada Allah, akan tetapi ia diuji oleh Allah berupa kesukaan melihat perempuan.

Suatu hari ia menghadap Allah berdo'a dengan penuh khusyu' pada-NYA. Dalam do'anya ia berkata : "Ya Allah, Engkau telah menjadikan penglihatanku sebagai nikmat. Akan tetapi aku sangat khawatir ia justru menjadi bencana bagiku, maka cabutlah penglihatanku..." Mendadak ia tidak dapat melihat ... Begitulah, do'anya dikabulkan oleh Allah. Bahkan yang lebih mengherankan lagi, ia -sesudah itu- merasa kesulitan dan memiliki beban berat di dalam hidupnya, sehingga ia sangat mengkhawatirkan dirinya jika terus dalam kondisi itu. Kemudian ia berdo'a memohon kepada Allah agar penglihatannya dikembalikan seperti semula.

Loyalitas Dalam Islam


بسم الله الرحمن الرحيم
LOYALITAS DALAM ISLAM
     Masalah al-wala' (loyalitas/kecintaan) dan al-bara' (berlepas diri/kebencian) adalah masalah yang sangat penting dan ditekankan kewajibannya dalam Islam, bahkan merupakan salah satu landasan keimanan yang agung, yang dengan melalaikannya akan menyebabkan rusaknya keimanan seseorang[1].
     Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "al-baraa'ah (sikap berlepas diri/kebencian) adalah kebalikan dari al-wilaayah (loyalitas/kecintaan), asal dari al-baraa'ah adalah kebencian dan asal dari al-wilaayah adalah kecintaan, yang demikian itu karena hakikat tauhid adalah (dengan) tidak mencintai selain Allah dan mencintai apa dicintai Allah karena-Nya, maka kita tidak (boleh) mencintai sesuatu kecuali karena Allah dan (juga) tidak membencinya kecuali karena-Nya"[2].

Kajian Ilmiah [07 November 2010] Pabelan Solo


Hadirilah....!!!

Kajian Ilmiah untuk Umum Muslim dan Muslimah


dengan Tema "Wanita-wanita Penghuni Jahannam"

Pemateri : Al Ustadz DR. Muhammad Nur Ihsan, MA.
Tempat : Masjid Al Karim, Pabelan, Kartasura, Solo
Hari : Insya Allah Ahad, 07 November 2010
Pukul : 08.30-Selesai
Disediakan Makalah oleh Panitia



Contact Person :
1. Abu Muhammad (081329777662)
2. Abu Umair (085647525441)


Juga akan diadakan penggalangan dana untuk korban musibah meletusnya Gunung Merapi...


Penyelenggara :
-Forum Kajian Islam Al-Atsary Surakarta (FKIA-Surakarta)
-Takmir Masjid Al Karim
Didukung Oleh : Radio Suara Qur'an Solo 94,4 FM